Sidang Komite Politik dan Hubungan Luar Negeri Parlemen OKI Bahas Isu Palestina hingga Minoritas Muslim
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen DPR RI, Mardani Ali Sera, dalam foto bersama usai Pertemuan ke-11 Komite Tetap Urusan Politik dan Hubungan Luar Negeri dari Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC), Selasa (13/5/2025). Foto: Mentari/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI memimpin jalannya Pertemuan ke-11 Komite Tetap Urusan Politik dan Hubungan Luar Negeri dari Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC). Pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen DPR RI, Mardani Ali Sera, berlangsung secara produktif dengan pembahasan berbagai isu krusial yang dihadapi dunia Islam.
Agenda sidang pada Selasa (13/5/2025) diawali dengan pemilihan pelopor rapat, dilanjutkan dengan pembahasan substansi dari sejumlah resolusi penting. Tema utama yang dibahas meliputi perjuangan Palestina dan situasi di wilayah pendudukan, upaya memerangi terorisme, serta perlindungan terhadap komunitas dan minoritas Muslim di berbagai belahan dunia.
Beberapa resolusi yang diadopsi dalam sidang ini antara lain:
- Resolusi mengenai perjuangan Palestina dan situasi di Jalur Gaza serta wilayah pendudukan Suriah dan Lebanon;
- Resolusi tentang pemberantasan terorisme dalam segala bentuknya;
- Resolusi mengenai perlindungan minoritas Muslim, termasuk di Myanmar (Rohingya), Xinjiang, Krimea, Afrika Tengah, hingga Filipina Selatan.
Setelah menyelesaikan seluruh pembahasan resolusi, sidang juga meninjau dan menyetujui laporan rapat ke-13 Komite Palestina serta laporan rapat ke-4 Komite Komunitas Muslim dan Minoritas. Dalam penutupan, Mardani mengapresiasi seluruh partisipasi aktif para delegasi dalam mendukung suksesnya rangkaian sidang PUIC yang ke-19 ini.
"Atas nama DPR Indonesia, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh anggota parlemen atas kontribusi dan partisipasi aktif dalam pertemuan ini," ujar Mardani menutup sidang secara resmi.
Pertemuan ini diharapkan memperkuat solidaritas antar negara anggota PUIC serta memperkuat posisi kolektif parlemen Muslim dalam memperjuangkan keadilan dan hak-hak umat Islam di panggung global. (gal/aha)
